Sabtu, 18 September 2010

MASA INKUBASI BERAKHIR

Okeii...
detik ini saya memutuskan masa inkubasi berakhir. saya akan mulai lagi menulis film-film yang sudah saya tonton. Welcome back my "desire to write" :D

Coming Soon...
"resensi-resensi yahud"

Jumat, 22 Januari 2010

Rumah Dara

Hmm, coba ingat-ingat film saw, trus campur adegan pertarungan di kill bill, lalu bayangkan film tersebut diperankan oleh orang indonesia, maka tara....jadilah "Rumah Dara"

Tegangnya hingga menit terakhir, Ini film slasher lokal rasa holywood

Benar-benar Surprisingly BloodyRata Penuh


Sewaktu membeli tiketnya sebenarnya saya memang punya ekspektasi tinggi terhadap film yang kata Jawa Pos sudah rilis terlebih dahulu di luar negeri sebelum premiere diIndonesia . Kebetulan saya juga sudah mengetahui film ini jauh-jauh hari. Sejak melihat adegan pembukaannya saja, saya sudah menduga, film ini akan jadi keren, dan memang terbukti.

Film Rumah Dara sebenarnya adalah Film panjang yang dikembangkan dari film pendek berjudul Dara ( kalo gak salah) yang termasuk salah satu film pendek dalam kompilasi takut ( kalo gak salah ).

Saya pikir “the mo Brother” ( nama beken Timo Tjahjanto dan Kimo Stamboel yang bersaudara hanya gara-gara mereka punya suku kata “mo” di nama mereka ) benar-benar membuat film ini begitu berkelas, ide cerita yang sebenarnya sederhana itu bisa jadi sesuatu yang berkilau di tangan mereka, salut.

Tata artistiknya tidak pernah berhenti membuat decak kagum, akting para pemainnya pantas mendapat standing aplaus, Arifin Putra mendadak keren , kecuali akting bu dara yang menurut saya masih terlalu kaku untuk karakter kaku yang dimainkannya. Yang jelas dua jempol untuk The Mo Brother yang sudah membuat film ini bisa begitu terasa “so real”.

Sebenarnya ada sedikit kritik untuk adegan polisi yang sibuk mencari senjata di mobilnya, dan yang dikeluarkannya senjata laras panjang, hello.., itu senjata laras panjang yang besar dan mobilnya mobil kijang, bagaimana mungkin senjata itu tidak terlihat. Pokoknya gerombolan polisi itu sukses menambah sentuhan komedi di film ini, mungkin memang disiapkan untuk itu, yang jelas polisi terlihat konyol difilm ini, seolah mengatakan :

“ Untuk menghadapi pembunuh keji berdarah dingin sekali dan bertenaga, bahkan polisi tidak bisa menolongmu..”

Hmm kalau boleh saya gambarkan, coba ingat-ingat film saw, trus campur adegan pertarungan di kill bill, lalu bayangkan film tersebut diperanakn oleh orang indonesia, maka tara....jadilah” Rumah dara”

Tegangnya hingga menit terakhir, Ini film slasher lokal rasa holywood

Benar-benar Surprisingly bloody


Jika sudah nonton, kasitau saya, nanti saya akan mengatakan kata-kata yang diucapkan oleh Dara yang sangat “creepy” dan menghantui saya...

“gimana rasanya? Enak kan..?”

Hii...

Seramnya baru terasa setelah melihat filmnya

Jangan lewatkan,The best Indonesian slasher ever made, this year..



Jenis Film : Horror/thriller
Produser : Delon Tio, Fredie Yeo, James Toh
Produksi : Gorylah Pictures, Merah Prod, Guerillas Visuals
Durasi : 95
Pemain : Shareefa Danish, Imelda Therinne, Arifin Putra, Ruli Lubis
Julie Estelle, Ario Bayu , Sigi Wimala , Daniel Mananta

Sutradara : Mo Brothers
Penulis : Mo Brothers

Rating : EMPAT JEMPOL


Senin, 11 Januari 2010

sesudah nonton inglourious basterds




Film apa ini?? darah di sana-sini....( khas tarantino ), dialog-dialognya panjang dan penuh kiasan (khas tarantino ), opening title yang panjang ( tarantino banget ), dan karakter-karakter aneh nan kuat dan alur cerita ber-chapter-chapter ( tarantino sekali...) Film yang terasa Tarantino sekali ini lagi-lagi berhasil membuat saya ingin menjadi tokoh utamanya Letnan Aldo "apache", komandan the Basterd..., entah kenapa semua film Tarantino selalu membuat saya ingin menjadi tokoh utamanya

Yang jelas, film fiksi yang "fiksi sekali" ini waktu itu berhasil membuat para penonton "midnite" yang memenuhi gedung XXI SUTOS tertawa puas dan memberikan aplauss.., sebuah indikator yang cukup untuk mengatakan film ini hebat sekali. Film ini membuat image NAZI jadi "cupu sekali" dan membuat Bradd Pitt yang memerankan Letnan Aldo, jadi superkeren. Film ini juga membuktikan bahwa film perangn jaman Nazi tidak harus megah, penuh tank, penuh spesial efek jaman lawas dan kisah heroik melankolis. Tarantino hanya membawa sekelompok aktor keren yang dipadukan kedalam sebuah kisah unik. saya yakin saking menikmati ceritanya, sebagian penonton tidak akan ada masalah dengan endingnya yang sangat fiksi sekali. Film yang mempertemukan tiga kisah,
  1. Shozzanna, seorang gadis yahudi yang trauma karena melihat anggota keluarganya dibantai oleh tentara Nazi pimpinan Perwira SS Nazi bernama Landa.
  2. Lalu The Basterd, sebuah regu pasukan yahudi amerika pimpinan letnan Aldo yang bertugas menyergap dan membantai setiap tentara Nazi. Mereka tidak pernah membunuh tawanan, seluruh korban mereka dikuliti kulit kepalanya, dan korban yang selamat mendapat kenang-kenangan tanda Swastika Nazi di kening mereka oleh Letnan Aldo yang dijuluki "The Apache". Pasukan ini terdiri dari para tentara Yahudi yang memiliki dendam terhadap Nazi
  3. Landa,karakter ini yang paling aneh, perwira SS kejam yang penuh ambisi dan licik namun cerdas


Sebenarnya ada beberapa tokoh lagi yang penting seperti seorang prajurit Nazi yang jatuh Cinta terhadap Shozanna dan beberapa anggota The Basterd yang perannya besar untuk keseluruhan cerita film, tapi sayang sekali, anda harus menontonnya sendiri untuk membuktikan apa yang saya katakan. yang jelas jangan membawa naka-anak dibawah umur karena banyak sekali darah. Aneh sekali film, yang mengumbar cipratan darah dan gambar seram ini, masih terasa berkelas untuk dinikmati tidak seringan Kill Bill, namun tidak seberat Pulp Fiction menurut saya Tarantino mencoba mengatakan pendapatnya, lewat kalimat penutup film yang diucapkan Letnan Aldo "Aku pikir, ini karya terbaikku" hehe, berlebihan mungkin.., tapi buktikan sendiri selamat menonton

Directed by Quentin Tarantino
Produced by Lawrence Bender
Written by Quentin Tarantino
Starring Brad Pitt
Christoph Waltz
Michael Fassbender
Eli Roth
Diane Krüger
Daniel Brühl
Til Schweiger
Mélanie Laurent
Cinematography Robert Richardson
Editing by Sally Menke
Studio A Band Apart
Zehnte Babelsberg
Distributed by The Weinstein Company
Universal Studios
Release date(s) May 20, 2009 (2009-05-20)
(Cannes)
02009-08-20 August 20, 2009 (Germany)
02009-08-21 August 21, 2009
(United States)
Running time 152 minutes
Country United States
Germany
Language English
French
German
Italian

Jempol :

dua jempol tangan plus dua jempol kaki, atao mungkin kalau saya berubah jadi gendut dan semua jari saya mirip jempol semua, saya kan memberikan seluruh jari tangan kanan saya, jadi sama dengan lima jempol

Jumat, 08 Januari 2010

sebelum nonton inglorious basterds

akhirnya ada juga di bioskop....!!

meskipun belum premiere dan kami harus begadangan menonton ini karena baru midnite

Tapi kami rela......

saya dan mas iman sudah berminat menonton film ini sejak keluar berita tentang film ini.

posternya provokativ

ada Bradpittnya juga

saya tidak tahu mas iman ingin menonton film ini karena apa, tapi saya sendiri tertarik karena nama Quentin Tarantin

entahlah, Om Quentin selalu bisa membuat filmnya terasa keren

saya selalu ingin menjadi tokoh utamanya setelah filmnya selesai, tapi saya belum melihat Inglorious Basterds, nanti malam dan kita lihat saja apakah saya ingin menjadi Brad Pitt