Sabtu, 12 Maret 2011

The Social Network


Baru malam ini saya beruntung bisa menonton Film Social Network.
and BINGGO..., lagi-lagi David Fincher, sang Sutradara bisa memuaskan saya :D
Jujur, sebenarnya Social Network mungkin adalah karyanya yang paling ringan dari segi konflik. namun, seperti biasa, cara dia membawakan filmnya selalu khas. Plot nya berloncatan, multikonflik dan ditutup dengan ending manis. David Fincher benar-benar seniman sejati. Really Cool Movie.


Saya selalu suka film yang sederhana, namun dengan pernyataan jelas, dan Jujur saya tertarik menonton film ini karena dua hal. Film ini beberapa kali mendapat penghargaan padahal posternya bisa dibilang agak murahan dan sedang ada waktu kosong. Saya yang akhir-akhir ini kuper pun baru sadara bahwa sutradaranya David Fincher setelah menonton filmnya sampai habis. Baru deh, sedikit ngeh , kenapa film ini keren.

Cerita utama film ini, seperti cover filmnya, menceritakan tentang sebuah situs jejaring sosial yang paling fenomenal "Facebook", serta kisah dan konflik dibalik pendiriannya. Mengambil tokoh utama si Mark Zuckenberg yang diperankan Jesse Eisenberg (yang lebih ganteng dari Mark Zuckenberg yang asli), film diawali dengan kencan yang tidak menyenangkan antara si Zuckenberg dengan teman kencannya. Karena kecewa dan mabuk akibat kehilangan teman kencan, Zuckenberg menulis blog yang menjelek-jelekkan teman kencannya tersebut. lalu kemudian punya ide membuat Facesmash, game sederhana yang membandingkan dua foto dan memberi penilaian mana yang paling menarik. Situs yang hanya dibuat beberapa jam tersebut membuat sistem jaringan harvard mati karena traffic yang berlebihan. Disitulah awal mulanya.

Over all, meskipun setting dan tokoh utamanya merupakan karakter nyata. Film ini sama sekali tidak menarasikannya sebagai sebuah biografi. saya justru merasa Facebook dan Zuckenberg lebih dipakai sebagai "latar belakang" atau konteks, untuk menyampaikan sebuah cerita tentang konflik antara pertemanan, bisnis dan kesempatan. Inti filmnya sendiri sudah dinyatakan dalam tag line filmnya.

Wajarlah, akhirnya kalau akhirnya banyak diusulkan dan memenangkan penghargaan. Kelasnya jauh diatas film remaja. Masuk list film berkualitas dan layak jadi referensi. Udah gak konsen nulis, udah ngantuk :p

1 komentar:

  1. Yes, it's really a cool movie. I love it too...
    Aku suka setiap dialognya yang cepet itu, dan gaya sarkasm-nya mereka waktu saling menyerang. Cerdas2 banget ya anak2 itu... ck ck ck. (eh, tepatnya yang cerdas penulis screenplay-nya ya).

    BalasHapus